Wednesday 24 August 2011

EGOIS vs DEWASA

Good morning… Good day…. Good afternoon… Good evening…. all of good good is for you dah pokoknya. Hahaha. So, how are you? Let me guess. Hmm, great as usual? Fantastic!

Hmm, kali ini bahas apa ya? *garuk-garuk kepala*. Bele banget gak sih gue? Gue yang punya blog, tapi gak tau mau bahas apa. *gubrak*.

*masih bingung*. Curhat-curhatan aja gimana? Boleh? Oke deh.

Jadi…. Hmm, gimana kalau dimulai dari kata EGOIS. Baiklah, kali ini saya akan mengeluarkan semua opini saya mengenai satu kata itu. EGOIS. Anak-anak liat ke papan tulis semua yaaaaa… *tok tok tok*

Jadi, kita tahu bahwa semua orang egois. Semua orang! Termasuk mama papa kita, termasuk orang yang kita kagumi, guru kita, anak kita (yang udah punya anak ya. Gue mah belum), nenek kakek kita, cucu cicit kita (udah punya cucu cicit belum? Gue mah belum.), sahabat kita, temen-temen kita, pacar kita, tetangga kita, semuanyaaaaaaaaaa. Termasuk kita sendiri. Kita sendiri? Mau tau contohnya? Coba bayangin kalau lo lagi ada dalam situasi antara hidup dan mati, terus ada anak kecil yang minta pertolongan lo sedangkan lo bakal mati kalau nolongin anak itu. Gue yakin seyakin-yakinnya pasti ada dorongan naluri kemanusiaan di hati lo. Lo pengen nolongin anak itu. Tapi dilain pihak, lo juga mesti pertahanin hidup lo kan?

Jadi, dari paragraf diatas dapat disimpulkan bahwa EGOIS itu adalah sesuatu yang alami, naluriah, sesuatu yang tidak dapat disalahkan. Sesuatu yang sudah seharusnya dimiliki oleh setiap orang. Nah, dengan pemikiran seperti ini, kita mungkin dapet memaklumi apa egois itu. Jadi, kalaupun lo lagi bertengkar, mungkin sama pacar, sama sahabat, sama orangtua, sama siapapun, pasti satu sama lain akan mempertahankan keegoisan satu sama lain. Tapi setelah kita tahu dan sadar apa arti EGOIS itu sendiri, kita bakal mengalah. Kita bakal lebih mengerti apa EGOIS itu sebenernya. EGOIS itu adalah tindakan untuk melindungi diri sendiri, untuk mempertahankan pendirian dan pemikiran, dan egois itu adalah tindakan dimana kita ingin dimengerti. Ya kaaaan?

Disini gue gak mau menandai bahwa gue ngomongin hal ini semata-mata karena gue udah dewasa atau apalah itu. Ohya, EGOIS itu juga udah pasti dimiliki sama orang yang KATANYA udah DEWASA. Tapi menurut gue sendiri sih, dewasa itu malah lebih rumit. Keegoisan yang dimiliki orang dewasa bahkan mungkin lebih besar daripada anak kecil yang umurnya 5 tahun. Yaaa, gue nggak bisa berikan contohnya sih. Tapi coba bayangin deh. Anak umur 5 tahun itu egois karena mereka gak tau apa-apa, mereka gak tau mana yang benar mana yang salah. yang mereka tau adalah mereka pengen semua hal yang mereka mau, yang mereka lihat indah, yang mereka liat enak. Mereka pengen semuanya.

Tapi coba lihat orang dewasa. Coba lihat para KORUPTOR yang bejat itu. Mereka EGOIS banget kan? Harusnya tuh mereka udah tau mana yang dosa, mana yang pahala. Mana yang salah, mana yang benar. Uang yang mereka pegang tuh menurut mereka emang hak mereka. Tapi jelas-jelas itu uang sebenernya punya kita, rakyat kecil. Tapi toh mereka korupsi juga. Itu karena mereka EGOIS, SERAKAH, dan gak ngerti apa itu kejujuran dan tanggung jawab sebenernya. Fuck buat para koruptor yang macam taik itu. YEAH!

Kembali ke egois. Setelah dipikir-pikir, egois ada banyak macamnya. Maksudnya, banyak ragam tindakan yang menunjukkan apa egois itu. Dari yang gak mau ngalah, terus mau menang sendiri, terus gak mau dengerin kata orang, gak mau disalahin, dan lain-lain. Bener kan? Menurut aku sih, itu macam-macam tindakan yang menunjukkan rasa egois.

Sekarang, banyak orang yang ngaku-ngakunya dewasa. Banyak orang yang gak suka sama ‘kekanak-kanakan’. Banyak orang yang bilang kekanak-kanakan itu gak dewasa. Emang bener sih. Tapi emang dewasa itu kayak gimana sebenernya? Kenapa orang pada pengen dewasa? Apa sih istimewanya dewasa itu? Apa hubungannya 17 tahun dengan kedewasaan?

Well, sebenernya tuh gini. Menurut gue, banyak banget orang yang ngakunya udah dewasa, tapi ternyata mereka juga masih anak-anak. Banyak yang bilang umur segini tuh harunya udah dewasa, gak boleh kekanak-kanakan lagi, blablablablaaa…. what the hell. Tapi menurut gue, dewasa seperti menandakan umur itu adalah dewasa yang dipaksakan. Ada kok orang yang umurnya 24tahun tapi masih childish banget. Tapi kadang sih, dewasa dengan ditandai umur itu ada benernya juga. Lo sekarang umurnya berapa? Kalau mungkin lo 20 tahunan, mungkin lo bakal berpikir gini, “aku tuh udah gede, harus lebih dewasa.”

Nah, pemikiran begitu tuh boleh juga untuk ditiru. Tapi, sebenernya yang namanya dewasa itu adalah kita udah mengerti diri kita sendiri. Kita maunya apa, tujuan kita sebenernya apa, apa yang harus kita lakukan jika kita ada masalah, dan apa yang benar dan apa yang salah. Menjadi lebih dewasa, pemikiran kita juga harus lebih jernih, lebih dingin, dan kita juga harus lebih bisa mengontrol emosi kita. Dengan kata lain, dewasa itu kita harus lebih sabaaaaarrr. Tededeng. Bener kan gue???

Well guys, itulah pemikiran gue yang sebenernya tentang dewasa. Sekalipun dewasa, kita juga sebenernya masih anak-anak. Abis, kadang juga kita bingung kan, mana yang benar mana yang salah? Dewasa juga gak luput dari egois sebenernya. Tapi asal kita lebih sabar, lebih mau mengalah, lebih ngerti, egois itu lambat laun bakal hilang sendirinya dan tanpa kita sadari kedewasaan kita itu juga bakal muncul pada akhirnya, tanpa perlu ada paksaan kalau “aku nih udah gede, harus udah dewasa.”. blabalabla… bullshit!

Setelah baca post gue yang bertemakan dewasa dan egois ini, I hope that you will more understand and realize that SELFISH is come naturally. So, mungkin post ini sebenernya bacotan belaka, tapi gue harap lo ngerti.

Sekian post ‘bacotan’ gue ini. Kalau lo ngerti sih bagus, kalau gak ngerti yaa…. Tinggalin aja post ini. hahaha. Happy reading guys. See you beautiful :**

No comments: